Gambar Sampul Bahasa Indonesia · UNIT 3 Berkorban untuk Orang Lain
Bahasa Indonesia · UNIT 3 Berkorban untuk Orang Lain
Nas Haryati

24/08/2021 11:32:40

SMP 9 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

45

Berkorban untuk Orang Lain

3

3

Berkorban untuk Orang Lain

A. Menemukan Tema dan Pesan Syair yang Diperdengarkan

B. Menemukan Tema, Latar, dan Penokohan pada

Cerpen-cerpen dalam Satu Kumpulan Cerpen

C. Menyunting Karangan dengan Berpedoman pada

Ketepatan Ejaan dan Tanda Baca, Pilihan Kata, dan

Keefektifan Kalimat

upload.wikimedia.org

46

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Berkorban untuk Orang lain

Syair merupakan salah satu sastra lama yang mengandung

berbagai pesan kehidupan. Demikian juga cerpen, karya sastra

yang lahir kemudian, mengandung nilai-nilai kehidupan yang

bermanfaat bagi pembaca. Dengan membaca/mendengarkan

syair atau cerpen, kamu tidak hanya memperoleh kesenangan,

melainkan secara tidak langsung batin kamu diperkaya dengan

berbagai pengalaman hidup. Untuk dapat menemukan pesan dan

nilai kehidupan dari karya yang kamu baca, kamu perlu memahami

isinya.

Pada pembelajaran kali ini, kamu akan dapat menemukan

tema dan pesan syair yang diperdengarkan. Kegiatan menemukan

tema dan pesan syair yang diperdengarkan tentu tidak semudah

menemukan tema dan pesan syair yang dibaca. Mengapa?

Karena jika syair itu diperdengarkan berarti kamu hanya dapat

mendengarkannya satu kali saja. Adapun jika syair itu berupa

tulisan yang dibaca, kamu dapat membacanya berulang-ulang

sampai dapat memahami isinya. Untuk itu, kamu harus berlatih

dengan sungguh-sungguh.

Pada pembelajaran ini kamu juga akan dapat menemukan

tema, latar, dan penokohan cerpen. Di samping itu, kamu juga akan

belajar menyunting karangan. Siapa tahu, berbekal keterampilan

menyunting karangan, kelak kamu dapat menjadi editor pada

sebuah penerbitan. Tentu, sangat membanggakan, bukan?Untuk

itu, ikutilah kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk.

3

47

Berkorban untuk Orang Lain

3

SYAIR SAPUTRA

Adapun akan Mangkunegara

Gundah tiada lagi terkira

Belas memandang Raja Putra

Semuanya sudah dalam penjara

Sungguh ia bersuka-suka

Hatinya gundah tiada berketika

Sangat pandai menyamarkan duka

Tiada rupa memandang muka

Jikalau memandang saudaranya

Di dalam penjara yang ketiganya

Berlinang-linang air matanya

Seboleh-bolehnya disamarkannya

Daripada ia tiada takutnya

Pada Prabu Nata ratu bangsawan

Hati yang gundah diliburkan

Dibawanya dengan bersesukaan

(Dikutip dari

Syair Saputra

, Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Depdikbud, 1999)

A. Menemukan Tema dan Pesan Syair yang Diperdengarkan

Di kelas VII, kamu telah belajar menulis pantun. Di samping pantun, ada jenis puisi lama yang lain,

yaitu syair. Syair biasanya mengandung pesan atau nasihat. Kali ini kamu akan belajar menemukan

tema dan pesan syair. Untuk itu, kegiatan yang harus kamu lakukan adalah (1) mengartikan kata-kata

sulit/ungkapan dalam syair, (2) menemukan tema dan pesan syair yang dibaca, dan (3) mendengarkan

untuk menemukan tema dan pesan syair.

1. Mengartikan Kata-kata Sulit/Ungkapan dalam Syair

Pada pembelajaran di kelas VII, kamu telah mengenal pantun. Di samping pantun,

ada jenis puisi lama yang lain, yaitu syair. Berbeda dengan pantun, syair merupakan puisi

lama yang tiap barisnya terdiri atas empat baris, bersajak a a a a , dan tidak mempunyai

sampiran. Sebagaimana karya sastra lama yang lain, syair biasanya berisi nasihat.

Perhatikanlah contoh kutipan syair berikut!

Contoh 1

48

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Di dalam syair tersebut, terdapat beberapa kata/ungkapan yang perlu dicari artinya,

seperti:

tiada

berketika, seboleh-bolehnya, diliburkan

,

bersesukaan, peri, tunangan hidup,

dan

peri

. Coba, carilah makna kata –kata dan ungkapan tersebut dengan bantuan kamus

bahasa Indonesia!

2. Menemukan Tema dan Pesan Syair yang Dibaca

Setiap syair mengandung tema tertentu. Tema adalah gagasan utama yang mendasari

syair. Gagasan utama syair dapat ditemukan jika kamu memahami isi syair. Karena

“Syair Saputra” merupakan suatu cerita, isi syair baru dapat diketahui setelah membaca

syair itu secara utuh. Dengan kata lain, tema syair baru dapat ditemukan setelah

mendengarkan/membaca syair secara keseluruhan. Jadi, untuk dapat menangkap tema

“Syair Saputra”, kamu harus mendengarkan atau membaca syair itu secara lengkap.

Meskipun demikian, dari penggalan syair tersebut kamu dapat menangkap ide dasar

atau temanya, yaitu

kegundahan/kesedihan hati

.

Syair, sebagai karya sastra lama di samping mempunyai tema juga mempunyai

pesan. Pengarang melalui syairnya sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu kepada

pembacanya. Sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca itulah

yang disebut pesan. Pesan yang ingin disampaikan pengarang itu dapat berupa

pesan pendidikan, pesan moral, pesan keagamaan, dan sebagainya. Setelah membaca

penggalan “Syair Saputra” kamu dapat menemukan pesan sebagai berikut: Jika kamu

bersedih, simpanlah dalam hati.

Nah, diskusikan dengan teman kelompokmu tema dan pesan syair Contoh 2!

Laporkan hasilnya di kelas agar dapat ditanggapi oleh kelompok lain!

3. Mendengarkan untuk Menemukan Tema dan Pesan Syair

Langkah menemukan tema dan pesan syair yang dibaca tentulah berbeda dengan

langkah menemukan tema dan pesan syair yang diperdengarkan. Jika syair yang akan

kamu temukan tema dan pesannya ada di hadapanmu dan dapat kamu baca, tentulah

kamu dapat mencermati berulang-ulang kata-kata di dalam syair tersebut. Sebaliknya,

Wahai Ananda hendaklah ingat

Hidup di dunia amatlah singkat

Banyakkan amal serta ibadat

Supaya selamat dunia akherat

Wahai Ananda dengarlah peri

Tunangan hidup adalah mati

Carilah bekal ketika pagi

Supaya tidak menyesal nanti

Sumber:

Antologi Puisi Lama Nusantara,

2002

Contoh 2

49

Berkorban untuk Orang Lain

3

Syair Singapura Terbakar

(Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi)

...

Dengarlah kisah yang sahaya dapati

Ketika Singapura dimakan api

Asalnya dari rumah tukang besi

Dimakannya berkeliling habislah bersi.

Orang pun tengah makan minum di rumahnya

Ada yang bernyanyi dan memalu rebana

Ada yang mengukup kain bajunya

Dengan setanggi dan bunga-bunga.

Tengah budak-budak bermain kuda api

Orang pun berteriak-teriak mengatakan "Api!"

Terbitnya dari rumah tukang besi

Terkejutlah lemah tangan dan kaki.

Apinya bernyala hitamlah warna

Rasanya jiwa hilang ke mana-mana

Tiada tentu barang yang dijamah

Masing-masing pun berlari mendapatkan rumah.

Tiadalah dapat ditolong lagi apinya

Dimakannya rumah bersuka hatinya

Orang pun berlari-lari terlalu ramainya

Tetapi masing-masing memeliharakan hartanya.

Sumber:

Karya Lengkap Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi,

karangan Amin Sweeney

jika syairnya diperdengarkan, kamu tidak dapat mencermati kata-katanya secara

berulang-ulang karena pembacaan syair hanya dapat kamu dengarkan sekali saja. Oleh

sebab itu, ketika mendengarkan syair kamu harus betul-betul memusatkan perhatian

pada pembacaan syair tersebut agar kamu dapat segera menangkap maksudnya.

Berikut ini gurumu akan membacakan syair “Singapura Terbakar” karangan Abdullah

bin Abdul Kadir Munsyi. Tutuplah bukumu dan dengarkanlah baik-baik! Perhatikan kata

per kata, baris per baris, dan bait per bait dengan saksama! Setelah itu, tentukanlah tema

dan pesan syair tersebut! Tunjukkan dengan alasan dan bukti-bukti yang mendukung!

Diskusikan hasilnya dengan teman sekelompokmu! Laporkan hasil kerjamu secara

tertulis!

50

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

B. Menemukan Tema, dan Latar, dan Penokohan pada Cerpen-cerpen

dalam Satu Buku Kumpulan Cerpen

Selain membaca novel, kamu pasti pernah membaca cerpen yang ada dalam buku kumpulan

cerpen, majalah, atau surat kabar. Apakah kamu dapat menikmati cerpen tersebut dengan baik? Agar

dapat menikmati cerpen tersebut dengan baik, kamu harus memahami tema, latar, dan penokohannya.

Jika kamu dapat menikmati dan memahami cerpen yang kamu baca, kamu tergolong siswa yang

menyukai sastra. Dalam pembelajaran kali ini, kamu akan (1) menemukan tema, latar, dan penokohan

cerpen dan (2) membandingkan beberapa cerpen dengan tema yang sama lalu membuat simpulan.

1. Membaca Cerpen untuk Menemukan Tema, Latar, dan Penokohan

Salah satu tujuan membaca cerpen adalah untuk memahami isi cerita. Pemahaman

tersebut antara lain meliputi pemahaman tema, latar, dan penokohan cerpen. Tema

adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Dengan kata lain, tema adalah

gagasan dasar yang menopang sebuah cerita. Latar merupakan keterangan tentang

tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Adapun penokohan adalah cara

yang digunakan pengarang untuk menampilkan tokoh dalam cerita.

Untuk dapat memahami isi cerita, tentunya kamu harus membacanya dengan

saksama, bukan? Nah, sekarang, bacalah cerpen berikut!

HITAM

Sabtu, pada pelajaran agama. Bu E

fi

ta berkali-kali melihat ke arahku. Aku jadi grogi sendiri.

“Alhamdulillah, Ibu senang sekali melihat ada seorang teman kalian yang baru berjilbab. Mari

kita doakan sama-sama supaya Nana

istiqomah

dengan pakaian barunya itu, ya.”

Kurasakan darahku mengalir begitu deras, jantungku berdenyut tak karuan.

”Memang bab yang akan kita bahas kali ini adalah mengenai aurat. Setiap pria dan wanita

yang sudah

baligh

memang diwajibkan menutup auratnya, ya... seperti apa yang dilakukan Nana

pada hari ini, Ibu ingin tahu siapa yang nanti bakalan menyusulnya”.

Bangga rasanya pada keputusan yang berhasil kutentukan sendiri. Aku

hijrah

! Dengan

harapan agar aku bisa lebih menjaga hati dengan jilbab ini, bisa lebih baik, bijaksana, seperti

Rita. Memang, tidak semua seperti Bu E

fi

ta dan Rita yang saat tadi pagi jauh-jauh kutemui

ke kelasnya, dia langsung memeluk aku tanpa lepas-lepas, saking gembiranya. Bahkan kalau

kuperhatikan saat ini, rata-rata semua wajah lagi masam. Apalagi si Teo!

Cobaan selanjutnya datang setelah pelajaran pertama usai, Nur dengan tampang risihnya

menegurku.

”Masya Allah Nana, alhamdulillah sih kamu sudah be

rhijrah

, tapi ya harusnya pikirin dulu

matang-matang dong, ah!” serunya.

“Udah kok, Nur. Sampai gosong malah,” kutanggapi dengan bercanda.

“Sampai gosong? Gosong kayak kulitmu?! Make jilbab ya jangan yang putih kayak gini dong

Non, udah tahu pakai pramuka, yaa pakai jilbab warna agak gelap kek biar gak kontras banget

51

Berkorban untuk Orang Lain

3

ama muka!”

Sabar... sabar ... !

“Hm, Nur, kayaknya kamu deh yang harus mikir matang-matang.”

“Hah? Nur bengong tidak mengerti.

“Yaah, kalau ngomong coba dipikir dulu matang-matang, sampe gosong kayak kulitku,

kalau perlu! Kalau kamu selalu ngomong gak ngenakin kaya gitu aku kasihan, kulitmu sih boleh

putih, tapi hati kamu ...,” ucapanku sengaja kugantung. Mimik Nur berubah drastis, kaget luar

biasa tampaknya.

Aku kembali meninggalkan Nur, pergi ke luar kelas, melihat indahnya alam di luar,

melepaskan segala beban di hatiku, mumpung Pak Nusyir belum masuk. Rugi aku kalau harus

mencerna omongan negatif. Mendingan langsung dimuntahin.

Sambil melihat putihnya awan di atas sana, aku mencoba mengulas senyum.

“Awan boleh putih, kulitku boleh hitam, tapi hatiku harus diputihkan.”

Yang barusan bukannya puisi, melainkan sebuah tekad di hatiku. Sekarang dengan santai

aku bisa berkata meniru slogan-slogan iklan di TV.

Swear! Kulit hitam? Siapa takuuut!!!

Atau,

hitam?! Ya nggak masyalah! He... he...

Dikutif dari Antologi Cerpen

The Story of Jomblo

, 2005.

Dapatkah kamu menyebutkan tema cerpen tersebut? Jika kamu membacanya

dengan teliti, pasti kamu dapat menyebutkan temanya, yaitu keteguhan pendirian. Nana

sudah memutuskan untuk memakai jilbab. Keputusannya itu tidak berubah meskipun

datang cemoohan dari teman-temannya. Bagaimana latarnya? Peristiwa dalam cerita

tersebut terjadi pada hari Sabtu, di sekolah Nana saat ada pelajaran agama. Tokoh

utamanya Nana yang digambarkan sebagai anak yang baru saja memakai jilbab. Ia

mempunyai pendirian yang teguh. Di samping mendapat pujian dari Bu E

fi

ta dan Rita,

ia juga mendapat cemoohan dari teman-temannya. Meskipun demikian, ia tetap pada

pendiriannya, memakai jilbab.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana cara menemukan tema, latar,

dan penokohan cerita. Selanjutnya, bacalah dengan cermat cerpen berikut!

KENANGAN YANG TERTINGGAL

Oleh: Gola Gong

Ketika rencana pembuatan jalan bebas hambatan itu jadi pembicaraan di surat kabar dan

televisi, maka Buyunglah yang paling gelisah di antara seisi rumah. Bagaimana tidak. Proyek

jalan tol itu melintasi tanah orang tuanya, tempat padepokan seninya berada. Jika tanah orang

tuanya kena gusur, berarti hilang sudah padepokannya, tempat dia belajar kesenian bersama

teman-teman sekolahnya.

52

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Tapi, bapak, ibu, dan kedua kakak perempuannya malah menyambut gembira rencana

itu. Kelihatannya mereka sedang membayangkan uang ganti rugi yang mencapai puluhan juta.

Wah, Bapakku bisa tambah kaya, nanti!

Pikir Buyung. Dan kalau Buyung mencoba menentang

rencana penggusuran tanah itu, kedua kakaknya pasti menertawakannya dan dengan kompak

mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang terlalu mementingkan dirinya sendiri. Egois.

Tidak mementingkan orang banyak.

“Padepokan Buyung bagaimana, Pak?” Protes Buyung manja.

“Padepokan saja yang kamu urusi, Buyung!” kata Bapak agak kesal. Beliau memasukkan

tembakau ke pipa cangklongnya. “Kamu kan bisa bikin lagi di tanah Bapak yang lain! Bikin

padepokan lagi di sana!”

Tanah orang tuanya memang banyak. Warisan turun temurun. Jika tanah tempat

padepokannya itu kena proyek jalan tol, maka tanah bapaknya masih bertebaran. Bapaknya

memang terkenal dengan sebutan feodal, juragan tanah, karena punya tanah di mana-mana.

Bapaknya sangat disegani orang-orang. Tapi, walaupun begitu bapaknya selalu mengelak jika

dicalonkan menjadi kepala desa atau yang lebih tinggi dari itu. Misalnya anggota dewan di

kabupaten sekalipun. Bapaknya cukup merasa bahagia mengurusi usaha dagang material

bangunan sambil mengawasi sawahnya dan sesekali pergi memancing di irigasi.

Sebagai anak bungsu Buyung terus merengek tidak mau terima dengan rencana gila

itu. Namun bapaknya

bilang

, untuk pembangunan kita harus mau berkorban. Apalagi untuk

kepentingan umum. Buyung tidak bisa berkutik. Ya, dia bisa saja membuat lagi padepokan

di tanah yang lain, tapi tak semudah itu! Padepokan seninya sudah dia dirikan sejak SMP. Itu

berarti lima tahun yang lalu.

Di tanah bapaknya yang berupa pesawahan, di sebuah sudutnya ada kantong kecil

berupa hutan kecil yang rimbun dengan pepohonan. Ada jambu air, mangga, jambu batu,

pepaya, kedondong, rumpun bambu, dan segerombolan pohon pisang. Dengan seizin

bapaknya dibangunlah sebuah gubuk beratapkan daun kelapa dan bangku-bangku dari

bambu di halamannya. Ada panggung kecil di tengah-tengahnya, tempat kelompok teater

sekolah bermain. Itulah padepokan seninya. Dia menamai padepokannya dengan sebutan

”Padepokan Rumah Seni”.

Di padepokan itulah Buyung menyalurkan gairah seninya. Hampir setiap sore ia duduk

berangin-angin, melukis para petani, kerbau, lumpur, padi, sungai, irigasi, dan gunung. Setiap

malam Minggu, seusai berkumpul dengan kawan-kawan sekolahnya, Buyung menghabiskan

malam di padepokan bersama teater sekolahnya; menanak nasi liwet sambil berburu belut

dan kodok

swike

di sawah, atau menyembelih ayam. Pada hari-hari yang hening dan romantis,

Buyung membuat puisi dan cerita pendek.

Itulah mengapa padepokan ini sangat penting bagi Buyung. Rasanya tak ada yang

berharga lagi di muka bumi ini setelah keluarga dan kelompok teaternya selain padepokannya.

Hancur dan remuk jiwanya setelah tahu pasti enam bulan lagi segalanya akan dicakar-cakar

oleh buldoser. Akan rata dengan bumi dan di atasnya akan dilapisi aspal panas. Akan dilindasi

roda-roda gila kendaraan yang menuju daerah wisata di pantai Anyer. Orang-orang Jakartalah

yang sebetulnya menuntut jalan tol ini dibuat, karena dengan begitu mereka bisa lebih lancar

berwisata ke Anyer.

53

Berkorban untuk Orang Lain

3

Selanjutnya, bergabunglah dengan temanmu yang lain membentuk sebuah kelompok

yang terdiri atas 4—5 orang, lalu diskusikanlah hal-hal berikut!

a. Dalam cerpen yang berjudul “Kenangan yang Tertinggal” terdapat seorang tokoh

utama. Siapakah dia? Deskripsikan tokoh itu secara lengkap!

b. Apa permasalahan yang dihadapi oleh tokoh utama?

c. Identi

fi

kasilah latar cerpen tersebut!

d. Sebutkan tema cerpen tersebut disertai alasannya!

e. Cocokkah perilaku tokoh cerita tersebut dengan sebagian perilaku masyarakat kita

saat ini? Jelaskanlah!

f. Bacakan hasil pekerjaan kelompokmu di depan kelas agar dapat ditanggapi oleh

kelompok lain!

2. Membandingkan Beberapa Cerpen dan Membuat Simpulan

Pada bagian 1, kamu telah membaca kutipan cerpen berjudul “Kenangan yang

Tertinggal”

dan memahami isinya. Sekarang, kamu akan meluaskan pemahamanmu

tentang cerpen dengan membandingkan cerpen tersebut dengan kutipan cerpen berikut.

Bacalah dengan saksama, lalu bandingkan isinya!

Berarti Buyung cuma punya sisa waktu enam bulan lagi untuk menghabiskan hari-harinya

bersama kelompok teaternya di padepokan. Bersamaan dengan pengumuman hasil ujian akhir

sekolahnya.

”Pokoknya, dalam sisa waktu yang sedikit ini, Buyung memilih tinggal di padepokannya

saja!”

”Buyung!” ibunya berusaha mencegah.

”Biarin aja, Bu!” kata kakak perempuannya yang nomor dua.

Buyung sudah duduk di sadel sepeda gunungnya. Ransel kecil yang penuh dengan

perbekalan

nemplok

di punggungnya. Dia sudah memutuskan untuk mengungsi ke

padepokannya, merasakan bagaimana nikmatnya hidup di padepokan. Menjadi orang bebas

dan raja kecil bagi dirinya sendiri.

”Buyung kan nggak pergi jauh, Bu,” katanya. ”Cuma beberapa kilo saja dari rumah. Kalau

Ibu kangen kan bisa nengok Buyung di padepokan sambil bawa panggang ayam kesukaan

Buyung,” si bungsu itu tersenyum menghibur ibunya. ”Itung-itung menikmati hari-hari terakhir

padepokan, Bu!”

Bapaknya hanya mengangguk saja, membiarkan Buyung dengan pilihannya.

Buyung mengayuhkan sepeda gunungnya ke luar kota. Membelok ke jalan perkampungan.

Angin sore yang segar dan bau lumpur membuat dadanya lapang. Dia menyeberangi jembatan

irigasi. Kini di atas tanah ayahnya sudah dipancang tiang-tiang beton dan kawat berduri. Untuk

mencapai padepokannya, Buyung harus menerobos pagar itu. Ini sangat menyiksa batinnya. Dia

merasa sudah kehilangan padepokannya saat ini juga.

Dikutip dari Antologi Cerpen Pilihan

The Story of Jomblo

, 2005.

54

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

HANYA KARENA CERITA ITU

oleh R.F. Dhonna

"Uh, kok mati lagi sih airnya!" gerutu Biya dari dalam kamar mandi. "Gue belum mandi,

nih... ."

"Nimba di luar aja, Biy," timpalku sekeluar Biya dari kamar mandi.

"Hah, nimba? Malem-malem gini?"

"Iya, kenapa? Aku aja barusan mbilas piring-piring ini di sumur."

"Hiy... ," Biya bergidik.

"Makanya, mandi tuh jangan malem-malem. Anak cewek, mandi malem. Nggak baik

bagi kesehatan, Biy," nasihatku kemudian.

"Suka-suka gue dong... ," balas Biya sambil ngeloyor pergi.

Hhh... memang repot. Terlalu sering hujan, malah banjir. Tapi kalau kemarau panjang

seperti sekarang, air susah. Dan kekurangan air bagi mahasiswa seperti aku, adalah

bencana. Pergi kuliah nggak pake mandi, akan menjadi kebiasaan harian, jadi males

masak, dan pengeluaran bulanan jadi membengkak untuk laundry. Padahal sebagai anak

kos yang hidup jauh dari orang tua, harus bisa berhemat.

Satu hal menarik yang aku syukuri dari fenomena ini, gara-gara krisis air, teman-

temanku yang tidak pernah pergi ke masjid dekat tempat kos, jadi sering ke sana. Memang

sih, untuk numpang mandi. Tapi lama-kelamaan, mereka pasti ingin salat jamaah di situ

juga kan?

"Isa... !" Teriak seseorang dari kamarku.

"Ya... , aku di dapur.. ," sahutku kemudian. Rupanya Vivi yang memanggilku. "Ada apa,

Vi?" Kulihat Vivi ketakutan.

"Kamu tidur di kamarku ya, temenin aku."

"Lho, Syifa kemana?" Tanyaku sambil melap piring-piring yang sudah bersih.

"Kan lagi mudik... ."

"Kenapa sih, cerita itu lagi?" Vivi diam. "Vivi, Vivi. Kamu tuh kebanyakan nonton

fi

lm

horor. Makanya, kalo ngerasa penakut, jangan nonton. Apalagi ngerumpiin cerita serem.

Nggak usah deh."

"Tapi Is, cerita anak-anak kos depan itu bener, asli nggak bohong."

"Trus, kamu percaya juga kalo setiap tempat kos itu ada penunggunya? Mending

pulang sana, berhenti kuliah sekalian."

"Buat ngusir hantu," jawab Vivi pendek.

"Oh..," hanya itu yang keluar dari mulutku.Tapi sebenarnya pikiranku kini penuh

dengan ketidakmengertian yang ingin aku ungkapkan. "Ya udah, aku masuk dulu ya... ,"

kutinggalkan Vivi sendiri.

Seusai salat maghrib, aku merenung panjang. Kukeluarkan semua keluh kesahku,

pada Rabb Yang Maha Tahu segala rahasia di balik kehendak-kehendak-Nya. Kenapa baru

saat seperti ini terdengar semarak lantunan ayat suci di tempat ini? Kemana suara-suara

itu selama ini? Apakah bacaan Alquran memang hanya untuk mengusir hantu? Padahal

di setiap kamar teman-temanku, ada sebuah Alquran di atas meja belajarnya. Apakah itu

55

Berkorban untuk Orang Lain

3

Cerpen 3

Senyum Karyamin

Cerpen Ahmad Tohari

Si paruh udang kembali melintas cepat dengan suara mencecet. Karyamin tak lagi membencinya

karena sadar, burung yang demikian sibuk pasti sedang mencari makan buat anak-anaknya dalam

sarang entah di mana. Karyamin membayangkan anak-anak si paruh udang sedang meringkuk

lemah dalam sarang yang dibangun dalam tanah di sebuah tebing yang terlindung. Angin kembali

bertiup. Daun-daun jati beterbangan dan beberapa di antaranya jatuh ke permukaan sungai. Daun-

daun itu selalu saja bergerak menentang arus karena dorongan angin.

"Jadi, kamu sungguh tak mau makan, Min?" tanya Saidah ketika melihat Karyamin bangkit.

hanya untuk penghias saja, seperti kaligra

fi

-kaligra

fi

yang terpajang di rumah-rumah mewah

yang di dalamnya tak ditemukan ketenangan batin? Mungkinkah suara ayat-ayat indah ini tetap

menggema meskipun cerita hantu itu mereda?

Yang lebih aneh lagi, beberapa hari yang lalu teman-temanku heboh memasang kain jampi-

jampi di atas pintu kamarnya. Kata mereka, itu dibeli dari seorang kiai yang sakti. Aku kira, semua

itu percuma. Toh, tingkah laku mereka masih terpengaruh setan.

"Apa sebenarnya keinginan mereka. Apakah mereka menginginkan ketenangan batin?

Kenapa mereka tidak mencarinya dengan cara mendekatkan diri kepadaMu, Rabb... ," tangisku.

Dan seperti biasa, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mendoakan mereka sambil mencoba

menyadarkan mereka....

* * *

"Assalamualaikum.... ," ups! Tak ada jawaban. Salamku kalah dengan suara hingar bingar

musik.

"Lho, Vi, kok nggak ngaji. Padahal ini malam Jumat, kan? Nggak takut lagi nih, sama hantu?"

Kutanya Vivi yang sedang asyik bersenandung.

"Kan udah ada penangkalnya... ," jawab Vivi pendek.

"Oooh... ," lagi-lagi hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. Tanda tanyaku terjawab sudah.

Seiring meredanya isu hantu itu, mereka kembali kepada kebiasaan lamanya, seperti menyetel

musik keras-keras, dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya. Padahal aku telah banyak memetik

hikmah dari peristiwa ini, meskipun semua itu bukan karena Allah.

Kini, kembali konsentrasi belajarku terganggu, setelah beberapa bulan lamanya aku

mendapatkan suasana yang kondusif untuk belajar dengan baik.

Tidurku pun sekarang tidak senyenyak tidur Ashabul kah

fi

lagi. Ingin pindah kos, sementara ini

masih susah mencari tempat kos yang murah.

Kalau sudah begini, ingin rasanya aku tiupkan kembali isu hantu yang lebih heboh dari

kemarin. Tapi... itu sama saja dengan membetikkan dosa pada diriku sendiri. Serba salah. Hhh...,

ternyata hanya karena cerita itu.... **

56

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

"Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tak tega melihat lenganmu

habis karena utang-utangku dan kawan-kawan."

"Iya Min, iya, tetapi . . . . "

Saidah memutus kata-katanya sendiri karena Karyamin sudah berjalan menjauh.

Tetapi Saidah masih sempat melihat Karyamin menolehkan kepalanya sambil

tersenyum, sambil menelan ludah berulang-ulang. Ada yang mengganjal di tenggorokan

yang tak berhasil didorongnya ke dalam. Diperhatikannya Karyamin yang berjalan melalui

lorong liar sepanjang tepi sungai. Kawan-kawan Karyamin menyeru-nyeru dengan segala

macam seloroh cabul. Tetapi Karyamin hanya sekali berhenti dan menoleh sambil melempar

senyum.

Sebelum naik meninggalkan pelataran sungai, mata Karyamin menangkap sesuatu

yang bergerak pada sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, si paruh udang.

Punggung biru mengkilap, dadanya putih bersih, dan paruhnya merah saga. Tiba - tiba

burung itu menukik menyambar ikan kepala timah sehingga air berkecipak. Dengan

mangsa diparuhnya, burung itu melesat melintas para pencari batu, naik menghindari

rumpun gelangan dan lenyap di balik gerumbul pandan. Ada rasa iri di hati Karyamin

terhadap si paruh udang. Tetapi dia hanya bisa tersenyum sambil melihat dua keranjangnya

yang kosong.

Sesungguhnya Karyamin tidak tahu betul mengapa dia harus pulang. Di rumahnya

tak ada sesuatu buat mengusir suara keruyuk dari lambungnya. Istrinya juga tak perlu

dikhawatirkan. Oh ya, Karyamin ingat bahwa istrinya memang layak dijadikan alasan buat

pulang. Semalaman tadi istrinya tak bisa tidur lantaran bisul di puncak pantatnya. "Oleh

karena itu, apa salahnya bila aku pulang buat menemani istriku yang meriang."

57

Berkorban untuk Orang Lain

3

Karyamin mencoba berjalan lebih cepat meskipun kadang secara tiba-tiba banyak kunang-

kunang menyerbu ke dalam rongga matanya. Setelah melintasi titian Karyamin melihat sebutir

buah jambu yang masak. Dia ingin memungutnya, tetapi urung karena pada buah itu terlihat

bekas gigitan kampret.

Dilihatnya juga buah salak berceceran di tanah di sekitar pohonnya. Karyamin memungut

sebuah, digigit, lalu dilemparkannya jauh-jauh. Lidahnya seakan terkena air tuba oleh rasa

buah salak yang masih mentah. Dan Karyamin terus berjalan. Telinganya mendenging ketika

Karyamin harus menempuh sebuah tanjakan. Tetapi tak mengapa, karena dibalik tanjakan

itulah rumahnya.

Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat dua buah

sepeda jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya terdengar semakin

nyaring. Kunang-kunang di matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh

berhenti, dan termangu. Dibayangkannya isterinya yang sedang sakit harus menghadapi dua

penagih bank harian. Padahal Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya

hari ini, hari esok, hari lusa, dan entah hingga kapan, seperti entah kapan datangnya tengkulak

yang telah setengah bulan membawa batunya.

Masih dengan seribu kunang-kunang di matanya, Karyamin mulai berpikir apa perlunya

dia pulang. Dia merasa pasti tak bisa menolong keadaan, atau setidaknya menolong istrinya

yang sedang menghadapi dua penagih bank harian.Maka pelan-pelan Karyamin membalikkan

badan, siap kembali turun. Namun di bawah sana Karyamin melihat seorang lelaki dengan

baju batik motif tertentu dan berlengan panjang. Kopiahnya yang mulai botak kemerahan

meyakinkan Karyamin bahwa lelaki itu adalah Pak Pamong.

“Nah, akhirnya kamu ketemu juga, Min. Kucari kau di rumah, tak ada. Di pangkalan batu,

tak ada. Kamu mau menghindar, ya?”

“Menghindar?”

“Ya. Kamu memang

mbeling

, Min. Di gerumbul ini hanya kamu yang belum berpartisipasi.

Hanya kamu yang belum setor uang dana Afrika, dana untuk menolong orang-orang yang

kelaparan di sana. Nah, sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama kaupersulit.”

Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar-samar, Karyamin juga mendengar detak

jantung sendiri. Tetapi Karyamin tidak melihat bibir sendiri yang mulai menyungging senyum.

Senyum yang sangat baik untuk mewakili kesadaran yang mendalam akan diri sendiri serta

situasi yang harus dihadapinya. Sayangnya, Pak Pamong malah menjadi marah oleh senyum

Karyamin.

“Kamu menghina aku, Min?”

”Tidak, Pak. Sungguh tidak.”

Kalau tidak, mengapa kamu tersenyum-senyum? Hayo cepat, mana uang iuranmu?”

Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras. Demikian keras

sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya, seribu kunang masuk ke matanya.

Lambungnya yang kempong berguncang-guncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh

tubuhnya. Ketika melihat tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha

menahannya. Sayang, gagal.

Sumber: Kumpulan Cerpen

Senyum Karyamin

, 1989

58

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Setelah kamu membaca dengan saksama ketiga cerpen tersebut, kerjakan secara

berkelompok hal-hal berikut!

a. Bandingkanlah latar, penokohan, dan tema ketiga cerpen dengan format sebagai

berikut!

Unsur

Kenangan

yang Tertinggal

Hanya karena

Cerita Itu

Senyum

Karyamin

Tema

Latar

Penokohan

b. Tulislah simpulan dari perbandingan ketiga cerpen tersebut!

c. Bacakanlah hasil pekerjaan kelompokmu secara bergantian dengan kelompok lain

dan saling menanggapi!

C. Menyunting Karangan Sendiri/Orang Lain

Sebelum dibaca oleh umum atau diterbitkan, sebuah tulisan yang baik terlebih dahulu harus disunting.

Penyuntingan merupakan proses memeriksa kembali sebuah tulisan dan memperbaiki kesalahan-

kesalahan yang ada sehingga tulisan tersebut layak untuk dipublikasikan atau

dibaca umum.

Pada pelajaran kali ini kamu diajak mempelajari salah satu aspek

penyuntingan, yaitu menyunting ejaan dan tanda baca, pilihan kata, dan

kalimat. Agar pembelajaran berhasil, aktivitas yang harus kamu lakukan adalah

(1) menyunting ejaan dan tanda baca, (2) menyunting pilihan kata, dan (3)

menyunting kalimat.

1. Menyunting Ejaan dan Tanda Baca

Menyunting ejaan dan tanda baca berarti menemukan dan memperbaiki kesalahan

ejaan dan tanda baca yang terdapat di dalam sebuah tulisan. Agar dapat memperbaiki

ejaan dan tanda baca dalam sebuah tulisan, kamu harus menguasai kaidah-kaidahnya.

Untuk dapat menguasai kaidah ejaan dan tanda baca, kamu harus mempelajari buku

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

(EYD), Edisi II Tahun 1988.

Di kelas VII dan VIII kaidah-kaidah ejaan dan tanda baca itu sudah kamu pelajari.

Dengan demikian, kamu pasti sudah menguasai kaidah ejaan dan tanda baca sesuai

dengan pedoman EYD. Meskipun demikian, agar dapat menyunting karangan dengan

baik, kamu harus banyak berlatih. Oleh karena itu, kerjakan pelatihan berikut!

Baca dan cermati dua teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan tugas

berikut!

59

Berkorban untuk Orang Lain

3

Banyak penyelam dan orang-orang yang gemar menyelam datang ke bunaken. Mereka tidak

hanya datang dari seluruh indonesia tetapi juga dari seluruh dunia. Mereka datang karena laut

Bunaken mengandung biota laut yang langka dan jarang ditemukan ditempat lain. Panorama

bawah laut yang mempesona menjadi pemikat untuk datang ke Bunaken.

Untuk mengantisipasi wisatawan yang melancong ketaman laut bunaken pemerintah bekerja

sama dengan pihak swasta menyediakan tempat-tempat penginapan. Berbagai sarana dan

pendukung lainnya pun telah disediakan.

Salah satu pihak swasta yang turut mengelola paket wisata ke Bunaken adalah

nusantara diving

centre

. Pada tahun 1985 pengelola swasta ini pernah mendapat penghargaan kalpataru karena

berperan aktif menyelamatkan kelestarian alam Bunaken.

a. Identi

fi

kasilah kesalahan penulisan kata depan, penggunaan huruf kapital,

pemakaian tanda koma, tanda titik, dan pemakaian tanda petik yang ada dalam teks!

Tulislah pembetulannya dengan format yang ada!

b. Gunakan hasil identi

fi

kasi itu untuk menuliskan kembali pembetulan teks yang

ada!

c. Sebagai panduan, pinjam dan bacalah buku

Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan

Edisi II yang terdapat di perpustakaan sekolah atau milik gurumu!

Teks 1

Ikan gurita yang disebut hexapus ini hanya mempunyai enam kaki berarti dua lebih sedikit dari

ikan gurita normal yang mempunyai delapan kaki. Angkatan laut Inggris menemukan seekor gurita

berkaki enam tersebut dan mengatakan bahwa penemuan itu merupakan penemuan pertama

didunia.

Menurut para ahli biologi gurita berkaki enam tersebut merupakan kelainan

fi

sik sejak lahir

mereka belum menemukan adanya spesies baru bagi gurita berkaki enam ini. Kami telah menggali

banyak sumber tentang gurita, dan bertanya banyak pada para pengelola akuarium laut dan tak

seorang pun yang pernah menemukan kasus gurita enam kaki, ujar Carey Duckhouse, seorang

supervisor dari Blackpool Sealife Centre yang berlokasi dibarat laut Inggris.

Sumber:

Yunior

, Edisi 3. Minggu, 9 Maret 2008

Teks 2

60

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Tabel Identi

fi

kasi Kesalahan dan Pembetulannya

No.

Jenis Kesalahan

Kalimat yang Salah

Penulisannya

Pembetulan

1.

Penggunaan huruf kapital

2.

Penggunaan tanda koma

3.

Penggunaan tanda titik

4.

Penggunaan tanda petik

5.

Penulisan kata depan

2. Menyunting Pilihan Kata (Diksi)

Menyunting pilihan kata (diksi) berarti memperbaiki penggunaan kata dalam suatu

teks. Penggunaan kata yang tepat dipengaruhi oleh situasi. Dalam situasi resmi, misalnya

dalam tulisan ilmiah, kita dituntut untuk menggunakan kata baku. Sebaliknya, dalam

situasi tidak resmi, misalnya dalam percakapan sehari-hari, kita dapat menggunakan

kata-kata tidak baku.

Coba, perhatikan penggunaan kata baku dan kata tidak baku berikut!

Baku

Tidak Baku

Aku

hanya

ingin menguji

kemampuanmu.

Aku

cuma

ingin menguji kemampuanmu.

Kalung yang hilang itu telah

diketemukan kemarin.

Kalung yang hilang itu itu telah

ditemukan kemarin.

Sebagai pelatihan, cermati teks berikut! Temukan kesalahan diksinya kemudian

tulislah kembali pembetulan teks tersebut!

Hati-hati, tubuh gemuk bisa memicu timbulnya berbagai penyakit, misalkan jantung, diabetes, dan

hipertensi. Coba bayangin, gimana rasanya kalau kita menderita penyakit kayak gitu. Makanya,

kamu jangan sampai kegemukan. Tetapi bagaimana caranya? Kamu harus banyak makan

makanan yang mengandung protein dan serat, kayak buah, sayur, atau yogurt. Di samping itu,

kamu harus banyak minum air p

u

tih. Olahraga secara teratur juga dapat mengurangi kegemukan.

3. Menyunting Kalimat

Kalimat yang digunakan dalam sebuah karangan harus efektif. Salah satu ciri

kalimat efektif adalah hemat dalam penggunaan kata. Kehematan tidak berarti harus

menghilangkan kata-kata yang dapat menjelaskan kalimat. Penghematan di sini

mempunyai arti penghematan kata yang tidak diperlukan sepanjang tidak menyalahi

kaidah.

61

Berkorban untuk Orang Lain

3

Penghematan itu dapat dilakukan dengan cara menghindarkan penggunaan kata

yang bersinonim dalam sebuah kalimat.

Perhatikan dua contoh kalimat berikut!

1. Tumbuhan pun juga bernafas seperti manusia.

2. Bunaken adalah merupakan objek wisata yang sangat terkenal dengan keindahan

lautnya.

Pada kalimat pertama terdapat penggunaan kata

pun

dan

juga

. Kedua kata tersebut

bersinonim atau bermakna sama. Pada kalimat kedua juga terdapat penggunaan kata

adalah

dan

merupakan

. Kedua kata tersebut juga bersinonim. Agar kedua kalimat tersebut

efektif, kata yang bersinonim itu hendaknya digunakan salah satu. Jadi, perbaikan

kalimat tersebut adalah:

1. a. Tumbuhan

pun

bernafas seperti manusia.

b. Tumbuhan

juga

bernafas seperti manusia.

2. a. Bunaken

adalah

objek wisata yang sangat terkenal dengan keindahan lautnya.

b. Bunaken

merupakan

objek wisata yang sangat terkenal dengan keindahan

lautnya.

Tugasmu adalah menemukan penggunaan kata yang tidak hemat dalam teks berikut

dan memperbaikinya.

Contoh!

Teks 1

Ketika menghadiri pesta ulang tahunku Sherin memakai gaun merah. Begitu kupanggil dengan

bergegas ia naik ke atas panggung. Namun tanpa disangka kakinya tersandung. Tak ayal lagi

ia terpelanting dan jatuh ke bawah. Kakinya terkilir. Yudi yang kebetulan berada di dekat Sherin

terjatuh pula. Kakinya pun terkilir pula.

Teks 2

Tumbuhan pemakan daging pun juga mempunyai akar sebagaimana tumbuhan pada umumnya.

Namun, karena tanah yang didiami kurang subur, maka mereka mencari tambahan nutrisi dengan

memakan serangga. Tumbuhan yang memiliki tabiat "buas" itu seperti misalnya kantung semar.

Tumbuhan khas Indonesia ini adalah merupakan pemangsa serangga. Kantung semar yang dalam

bahasa Inggris disebut monkey cup, tersebar di kawasan tropis dari Australia hingga Madagaskar.

62

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Pada unit 3 kamu telah belajar menemukan tema dan pesan syair yang diperdengarkan,

menemukan tema, latar dan penokohan pada cerpen-cerpan dalam satu kumpulan cerpen,

dan menyunting karya sendiri dan orang lain. Dalam pembelajaran menemukan tema dan

pesan syair, kamu telah belajar mengartikan kata-kata sulit/ungkapan , membuat parafrase

syair, menemukan tema dan pesan syair, dan mendengarkan syair untuk menemukan

tema dan pesan. Pada pembelajaran menemukan tema, latar, dan penokohan cerpen pada

kumpulan cerpen kamu telah belajar membaca cerpen untuk menemukan tema, penokohan,

dan latar serta membandingkan cerpen untuk mengambil kesimpulan. Pada pembelajaran

menyunting karya sendiri atau orang lain, kamu telah belajar menyunting ejaan dan tanda

baca, diksi, dan kalimat.

Rangkuman

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Perhatikan penggalan syair berikut!

Wahai Ananda bijak bestari

Tulus ihklas dalam berbudi

Berkorban dengan hati yang suci

Berbuat kebijakan usah berhenti

Syair di atas mengandung pesan utama agar kita ....

A. ihklas dalam berkorban

B. selalu berbuat kebaikan

C. menjadi orang yang bijaksana

D. menjadi orang yang berbudi

2. Perhatikan kutipan cerpen berikut!

Setelah tiga bulan menjabat komandan peleton, malam-malam aku kerap susah

tidur. Makin hari makin banyak hal-hal yang harus kupecahkan. Kebencian padaku

di antara anak buahku bertambah menjengkelkan. Menyiksa benar kegentaran akan

kemungkinan-kemungkinan buruk. Tidak mustahil aku akan tertembak dari belakang.

Siapa tahu di dada atau di punggungku akan bersarang pisau belati. Kadang-kadang

aku merasa putus asa.

Evaluasi

63

Berkorban untuk Orang Lain

3

Sesuai dengan kutipan di atas, tokoh

aku

mengalami suasana jiwa yang diliputi ....

A. kesedihan

B. penyesalan

C. keresahan

D. keragu-raguan

3. Penggunaan tanda koma yang benar terdapat pada kalimat ...

A. Ibunya sakit, sehingga ia tidak masuk sekolah.

B. Atas usul polisi, dokter melakukan autopsi.

C. Mereka tidak setuju, karena gagasan itu tidak masuk akal.

D. Dia berpendapat, bahwa surat itu tidak penting.

4. Kalimat yang menggunakan kata tidak baku adalah ...

A. Barang-barang itu saya beli dengan hasil keringat saya sendiri.

B. Melalui tangan-tangan terampil, eceng gondok dibuat tas.

C. Banjir kerap terjadi jika musim hujan tiba.

D. Selama dua bulan ini terajual sekitar dua ratus sandal.

5. Perhatikan paragraf berikut!

(1) Tumbuhan karnifora menyukai tempat berair dan banyak sinar matahari. (2)

Mereka memangsa serangga dan hewan kecil seperti lalat, nyamuk, belalang, atau semut.

(3) Banyak orang menyukai tumbuhan ini karena mereka ingin melihat cara mereka

“memakan” mangsa. (4) Namun, jangan membayangkan tampang mereka seram seperti

monster. (5) Tumbuhan ini memiliki bunga cantik dan warna warni dengan aroma wangi

sehingga banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias.

Paragraf yang tidak padu di atas dapat diperbaiki dengan cara menghilangkan kalimat

ke ....

A. 2

B. 3

C. 4

D. 5

6. Perhatikan kutipan cerpen berikut!

“Dito, kamu kenapa sih, ngomong dong, kalau ada masalah”, pintaku.

“Hancur, semua hancur,” jawabnya lirih.

“Teng, teng, teng,” tiba-tiba bel tanda masuk berbunyi.

“Dit, nanti istirahat kutunggu di belakang kantin,” kataku sambil meninggalkannya

empat duduknya.

Dialog antara Dito dan Aku tersebut terjadi di ...

A. sekolah

B. kelas

C. kantin sekolah

D. halaman sekolah

64

Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX

Setelah berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran ini,

cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu kuasai.

Jelaskan kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan dengan memberikan

tanda centang (

) pada panduan berikut!

No.

Pertanyaan Pemandu

Ya

Tidak

1.

Saya dapat menemukan tema dan pesan syair yang saya

dengarkan dengan mudah.

2.

Saya senang mendengarkan pembacaan syair karena di

dalamnya terkandung pesan kebaikan.

3.

Saya dapat menjelaskan latar cerita yang saya baca dengan

mudah.

4.

Saya dapat menemukan penokohan cerita yang saya baca

dengan mudah.

5.

Saya dapat menemukan tema cerita yang saya baca dengan

mudah.

6.

Saya senang membaca cerpen karena di dalamnya

terkandung pesan yang bermanfaat.

7.

Saya dapat menemukan kesalahan penggunaan kata dan

kalimat pada karangan yang saya buat.

8.

Saya dapat memperbaiki kesalahan penggunaan kata dan

kalimat pada karangan yang saya buat.

B. Kerjakan tugas berikut!

1. Suntinglah teks di bawah ini dari segi ejaan, diksi, keefektifan kalimat, dan keterpaduan

paragrafnya!

Nilon adalah merupakan serat sintetis. Bentuknya memanjang, sehingga digunakan

sebagai tali atau dirangkai jadi tekstil. Sekarang nilon juga digunakan sebagai campuran

beton untuk membangun gedung bertingkat atau jembatan besar. Penemunya adalah

ilmuwan Amerika Serikat Wallace Hume Carothers.

2. Bacalah sebuah cerpen kemudian temukan tema, latar, dan penokohannya, dengan

alasan/bukti yang mendukung dan mengisikannya dalam format berikut!

Refleksi